Dia yang Selalu Abadi, ‘Perubahan itu!”

Hari ini hari pertama saya mengajar di tahun 2012. Haduh, kangen sampe sesek sama adik-adik di sanggar belajar. Sejak bulan kemarin maunya ngajar tapi selalu batal. Entah karena saya yang sakit karena kehujanan, atau kelas lagi libur karena hari raya. Tapi syukurnya hari ini, dengan sedikit deru dan debu perjalanan dari Gianyar akhirnya nyampe juga di peken buat ngajar. horee.. :D

 

#jreenk…. ga ikut kelas 2 bulan ini bikin saya cukup kebingungan dengan perubahan yang ada. Pintu masuk, kok kegembok semua? Alamak saya baru nyadar kalau kelas telah berubah. Saat ini udah ga di ruang brangkas pasar lagi, tapi di aula pasar. Jadi kalau ada kakak pengajar yang mau ikutan gabung nanti masuknya lewat pintu timur ya, tetap di lantai 4 pasar Badung. Ruang kelasnya lebih luas, bersih dengan sirkulasi udara yang memadai.

Tapi ada perubahan pada jumlah anak didik, sekarang yang datang tak lebih dari setengah jumlah biasanya. Sampai kelas berakhirpun jumlahnya masih sama tak ada peningkatan. :(

Ketika ngobrol dengan ibu pengasuh di sana, memang sejak pindah kelas dan sistem baru adik-adik jadi berkurang jumlah yang datang. Bukan masalah kelasnya, tapi metode pembagian uang nya.

” Dulu mereka rajin datang karena setelah belajar langsung dikasi uang Rp 5000/anak. Tapi kalau sekarang uangnya ga langsung dikasi tapi di tabung. Mereka sudah ibu buatkan buku tabungan sendiri. Tapi mereka sepertinya lebih semangat jika uang dikasi langsung. Padahal jika ditabung itu lebih baik”.

Begitu kata ibu iluh sambil merapikan buku di belakang gapura.

Ya sayapun sebenarnya lebih setuju dengan sistem yang baru ini. Ya setidaknya adik-adik yang datang tak hanya termotivasi untuk mendapat uang dan makan siang gratis, tapi memang berniat datang untuk belajar. Dengan sistem tabungan ini, mereka juga akan punya simpanan jika kelak membutuhkan dana untuk sekolah ataupun dibawa pulang kampung. Ya mungkin kami memiliki pemikiran yang berbeda, tapi mudah-mudahan mereka bisa menerimanya kemudian. Semua demi kebaikan mereka tentu saja :’)

Karena sedikit adik-adik yang datang, maka kakak pengajar mengajar dengan lebih intensif. Ada yang mengajar 1 orang 1 anak, atau 1 orang 2 anak. Pelajaran masih berlangsung dengan ceria dan menyenangkan. Nengah dan Merta hari ini sangat semangat ingin belajar bahasa Inggris, kalau Dinda lebih memilih belajar menulis. Secara bergantian saya mengajak mereka untuk belajar bersama. Senangnya ada perubahan, Merta sudah bisa mengajari Nengah alfabet dalam bahasa Inggris. Senangnya mereka sudah bisa saling mengisi satu sama lain. :)

Hari ini saya tak hanya mengajarkan Calistung (Baca, Tulis, berhitung) sebagian waktu mengajar juga saya pakai untuk ngobrol ringan bareng mereka. Ketika salah seorang menanyakan mengenai Geng Racing, kamipun sempat bercerita tentang CMP (nama geng cewek yang belakangan ini heboh di youtube). Ternyata, merekapun punya geng, tapi geng saat jaman mereka sekolah dulu namanya ‘Zink Skaw’. Mereka nanya ke saya, kira-kira apa arti nama geng mereka? jreenk..mereka yang bikin aja ga tahu apalagi saya…”hahaha…” kamipun tertawa berbarengan.

Tapi intinya saya menginformasikan kepada mereka jangan sampai ada kekerasan dalam kelompok tersebut. Saya ceritakan juga, bagaimana para pelaku kekerasan dalam Geng akan ditangani secara hukum dan kemungkinan akan masuk penjara. Untungnya mereka cukup takut dengan yang namanya ‘Polisi’. Nah, Promkes “Fear Appeal” kepake disini *nyengir*

Ternyata perubahan itu juga terjadi pada Sri (21 th). Perempuan kurus ini, biasanya cukup antusias saat pelajaran bahasa Inggris, tapi siang tadi ia tak banyak cakap. Hanya tersenyum saat saya membuat lelucon untuk temannya. Ternyata Sri sedang hamil. Saya mengetahuinya saat kelas berakhir. Sempat dianjak ngobrol dengan ibu iluh (pengasuh) juga. Kami menghimbaunya untuk rajin check up kehamilan di yayasan yang ada di pasar. Ia pun mengangguk dan akan rutin memeriksakan kandungannya setiap 10 hari sekali.

Suaminya bekerja sebagai sopir bangunan, namun entahlah kapan mereka menikah. Sewaktu saya tanya ia hanya menjawabnya dengan senyuman “sudah lama kak” jawabnya singkat.

Yah, tapi ia sudah mulai memikirkan ketika saya memberikan ia nasehat agar kelak merawat anaknya dengan baik, jangan sampai dibawa ke jalanan. Ia mengangguk sambil tersenyum, katanya ia tak mau anaknya bernasib sama seperti dirinya.

Kelas berakhir dan kami menuruni tangga demi tangga dengan penuh gelak tawa. Ada yang masih membicarakan tentang Valentine kemarin. @xtha_lita memberi mereka coklat, dan tentu saja mereka sangat senang. Trims esta, trims juga buat kakak Pengajar yang sudah datang dari SMANSA dan Super Girl :)

Yup seperti biasa, kami menutup sesi mengajar dan menemani adik-adik makan siang di kelas, Kakak pengajar makan siang bersama juga di barokah. Sayangnya ga semua kakak penagajar bisa ikutan. Hanya saya, @nirmala_asriani, @xtha_lita, dan @_putripuspita yang makan bareng. Ngebarokah! yummy :9

Barokah Party

Setelah ngobrol babibubebooo….taraaaa….kamipun memberi kejutan spesial buat @_putripuspita yang hari ini berulangtahun ke 17. Happy bday ya sayang :*

Tujuh belas tahun, usia yang paling asyik dan berbunga-bunga.

Tujuh belas tahun, usia yang akan memberikanmu banyak kejutan.

Tujuh belas tahun, usia yang akan mengantarkanmu pada banyak perubahan.

Jadilah lebih baik dari sebelumnya. Jadilah lebih berguna untuk dirimu dan untuk orang lain.

Lebiiiih…lebiiih dari sebelumnya yang pernah engkau lakukan, sayang :)

Jangan takut melangkah dan menatap ke depan pasti hidupmu akan lebih indah.

Jangan takut berubah, berubahlah jadi lebih baik.

Happy Sweet Seventeen Putri sayang :*

“karena hanya perubahan yang abadi, dan semua akan bergerak ke arah keabadian” (A.L dalam sebuah Linimasa)


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *