sebagai orang yang mengaku menyukai haruki murakami, membaca after dark baru sekarang adalah hal yang sedikit memalukan. tapi ya demikianlah beberapa tahun terakhir, minat baca menurun. membuat alasan ini itu untuk tidak menyentuh buku.
bisa dihitung tidak lebih dari 5 buku yang dibaca di 2015, atau tahun-tahun sebelumnya. dan tidak semuanya dibaca sampai selesai.
tahun ini membuat janji pada diri sendiri untuk bisa membaca (dan menyelesaikan) setidaknya 1 buku setiap bulannya. mustinya bisa lah ya?
after dark adalah buku haruki murakami yang kesekian yang dibaca, tapi baru kali ini membaca bukunya dalam versi bahasa inggris. dengan kemampuan berbahasa inggris yang minim, dan pengalaman yang menyakitkan karena tidak pernah bisa menyelesaikan Q nya Luther Blisset, maka membaca after dark kali ini adalah sebuah pencapaian. sesuatu! 😀
sebenarnya semua ini memang dipicu dari seringnya membaca cerita pendek haruki di the new yorker, jadi lebih yakin untuk bisa memahami (dan menikmati) versi panjangnya. pemilihan kata yang sederhana, tanpa banyak diksi dan metafora, membuat after dark memang menghanyutkan, tak sadar dari satu bab ke bab lain, tak sadar sampai pada halaman terakhirnya.
after dark adalah cerita yang sangat intens tentang kejadian-kejadian yang berlangsung dalam satu malam, atau bahkan kurang. dari jam 12an hingga ketika matahari terbit. tentang mari asai dan eri asai, kakak beradik dengan 2 kepribadian yang sangat berbeda. tentang takahashi dan hubungan dengan orang tua. karakter-karakter lain yang hidup membawa takdirnya masing-masing. after dark adalah tentang interaksi antar manusia.
after dark mengaburkan mimpi dan realita, menarik benang masa lalu dan hubungannya dengan saat ini. kejadian yang bisa saja terjadi sekian hari, atau sekian bulan dirangkum dalam satu malam. kitapun yang baca jadi semacam tak sabar untuk menyelesaikannya,
dan seperti biasa, haruki selalu bisa membuat…BAAAMMM! this is it! seperti paragraf ini, don’t you think this is just right?
Leave a Reply