Selamat dini hari setengah galaksiku,
Jam tiga pagi dihari Senin terakhir tahun ini dan apa kabar?. Aku baru saja melewati satu lagi hari yang menakjubkan kemarin dan harusnya aku bisa terlelap sekarang, bukannya malah asik tenggelam menelusuri halaman halaman terkait narcolepsy. Tiba-tiba hanya ingin meyakinkan jika aku bukan salah satu pengidapnya jika memperhatikan kebiasaan tidur disembarang tempatku yang mulai melewati batas wajar dibulan-bulan terakhir ini. Aku ternyata benar-benar bisa jatuh tertidur hampir dimana dan kapan saja Bim, terutama diatas sofa.
Beberapa minggu lalu aku tak sengaja terlelap disofa Starbucks bandar udara Ngurah Rai dan baru terjaga saat barista terakhir membangunkanku tepat sebelum menutup kedai. Sejak saat itu aku berjanji untuk lebih baik menjaga waktu tidurku dan lebih baik lagi mengendalikan kantukku ditempat umum. Dan beberapa jam lalu, aku baru saja gagal memenuhi janji yang sudah kubuat sendiri itu. Sekali lagi aku jatuh terlelap ditempat umum. Yang paling memalukan, aku terlelap ditengah pesta dengan musik hingar bingar dikediaman seorang Michael Franti. Oh Bima, I wish I had you there to makes me looks better..
24 jam yang kulewati kemarin itu hanya terlalu menyenangkan untuk ditutup dengan jatuh tertidur tak sadarkan diri disebuah pesta ditempat umum sementara teman-temanku yang lain asyik berjingkat bertingkah dengan malam. Tapi aku yakin andai kamu disana bersamaku kamu pasti akan merasakan hal yang sama denganku, percayalah. Sofa disudut ruang itu bertahtakan bantal-bantal besar seukuran pelukan beberapa bahkan lebih besar dari pelukanmu, dengan penerangan disekitarnya yang lembut dan letaknya disudut ruang yang nyaris tersembunyi, aku maupun kamu pasti akan merasa berdosa jika tidak menidurinya tadi. Terlebih lagi itu pesta malam dengan wajah wajah yang aku tak begitu paham dan aku terlalu lelah untuk tenggelam berbasa basi memaksakan diri menyentuh mereka.
Bimaku yang baik. Sesaat sebelum aku terpejam tenggelam dan hilang disofa itu, ada sepasang kekasih dari Oregon duduk disofa yang sama tempatku bersandar, kami sempat bertukar cerita tentang keriuhan Natal. Mereka ini pasangan kekasih yang akan membantu Kebun Matahari ku bersinar dari jauh. Like pageku!. Pasangan kekasih yang manis menurutku, mereka mengenakan pakaian yang serasi dan terlalu rapi untuk menghadiri sebuah pesta kasual. Melihat mereka duduk disudut yang sama denganku aku bisa memastikan jika mereka bukan tipe ‘party couple’. Aku yakin beberapa orang didalam pesta pasti melihat mereka sebagai pasangan yang aneh, pun aku. Agak aneh melihat bule tak suka pesta. Ah tapi tetap, aku berbahagia untuk mereka karena telah saling menemukan. Lalu aku terpejam, tenggelam dan hilang diatas sofa dikediaman Michael Franti. Ha!
Bima, hari-hari terakhir aku merasakan kehadiranmu yang begitu dekat, begitu dekatnya hingga membuatku memutuskan untuk bergerak lebih pelan dan benar-benar melambat. Entah menurutmu, tapi bukankah untuk dua orang bisa saling menemukan, dibutuhkan kesadaran yang cukup? Dan menjalani hari dengan sadar akan lebih mudah jika tidak dilakukan dengan tergesa bukan? Dan gangguan tidur ini, bagaimana jika saat aku terlelap di sofa semalam tadi, ternyata kamu sempat ada dekat disana memperhatikanku? menungguku terjaga untuk sebaris sapa. Lalu bagaimana jika kamu ternyata telah menunggu cukup lama hingga akhirnya memutuskan pergi justru disaat aku terjaga?
Ah Bima, dua hal yang kutahu pasti dini hari ini, aku bukan pengidap narcolepsy, aku hanya memiliki keterikatan yang manis dengan sofa dan tempat-tempat yang hangat. Lalu, dibanyak jalannya yang seringkali berputar, hidup selalu penuh kejutan. I’m so in Love with this moment, missing you only adds beauty and lots of funny things into my Life. Be safe there and have a lovely end season dear you..
a note to remember. Bima is a fictional character that could be exist somewhere among us. Just to put a name on the object of my affection that I’ve been longing for. Just until I know his name ๐
Leave a Reply